Indera kita menyerap informasi dari dunia nyata, tetapi bisa menafsirkannya berbeda. Otak kita akan memproses sinyal tersebut dan memutuskan, antara lain, seakan ponsel bergetar atau tidak. Persepsi adalah hal yang rumit, dan terkadang bisa jadi salah. Sehingga kita akan mengira hal yang salah. Bisa saja ponsel bergetar tapi ternyata tidak, atau sebaliknya.
Kedua faktor tersebut dijelaskan oleh prinsip psikologi yang disebut teori deteksi sinyal. Pada waktu tertentu, otak Anda akan menyesuaikan stimulus dengan dunia nyata secara benar dan menyatakan bahwa tidak ada getaran ketika memang tidak ada telepon masuk, atau mendeteksi bahwa ada panggilan masuk tetapi Anda tidak bereaksi, ini diistilahkan panggilan siluman (phantom ring)
Tetapi mengapa panggilan siluman seringkali terjadi?
Salah satu factor pada teori pendeteksi sinyal terjadi system yang bias (pada diri Anda). Ini sangat penting untuk mengetahui apakan ponsel kita bordering, lebih penting daripada mengira alarm palsu, sehingga bias tersebut disesuaikan dari waktu ke waktu untuk memunculkan alarm palsu atas panggilan yang tidak terjawab.
Pada dasarnya, setiap petunjuk bahwa mungkin ada getaran, akan diberikan bobot yang lebih besar. Ini merupakan keseimbangan antara bias dan sensitifitas atas panggilan siluman. Tetapi semua itu tergantung dari diri kita sendiri apakah kita jadi kesal jika ada panggilan tak terjawab atau pesan yang tak terbaca.
Mungkin saja bias tersebut tidak menyenangkan Anda, meskipun bisa saja itu benar-benar panggilan telepon. Jadi jika Anda sering merada ada panggilan (siluman), tindakan yang terbaik adalah dengan meningkatkan sensitivitas Anda dengan menggunakan mode getar atau ringtone yang lebih keras. (*)
sumber: tabloid pulsa